Jumat, 15 Januari 2010

6 (Enam) Bulan Yang Lalu

Saya rasakan 2 minggu belakangan ini, batuk saya kambuh lagi dan semakin menjadi. Kondisi tubuh lemah dan gampang capek. Kondisi yang hampir sama saya rasakan sekitar 6 bulan yang lalu sebelum akhirnya saya tak berdaya di RS. Williamboth Surabaya.


Maka Kamis kemarin saya kontrol lagi ke dr. Santoso (spesialis paru-paru) yang berpraktek di Klinik Abdi Mulia - Surabaya Barat. Seperti biasa, kami pergi berempat (saya, suami, mbak Aya & dik Lila). Sebelumnya saya telpon dulu ke klinik dan janjian kontrol pk 12.30 WIB. Setelah dicek, saya pun difoto untuk melihat hasilnya. Dan duenk... duenk... huahuahuahua... betapa sedihnya saya... asli... swear... pengen nangis rasanya... Hasilnya jauh diluar dugaan. Banyak "wejangan" yang diberikan dokter Santoso kepada saya.




Memang setelah 6 bulan yang lalu masuk RS dan cairan di paru-paru kiri saya disedot, seharusnya saya melakukan terapi rutin min 6 bulan berturut-turut tanpa putus, tetapi karena satu dan lain hal, maka terapi tersebut tidak rutin saya jalankan dan berhenti di bulan Agustus 2009.


Ternyata efek sampingnya baru terasa akhir-akhir ini. Dan hasil foto, dinyatakan kalo paru-paru sebelah kiri bawah kempes, dan flek putih-putih mulai merembet ke paru-paru sebelah kanan, yang sebetulnya 6 bulan yang lalu baik-baik saja. Dokterpun agak sedikit marah dan kecewa melihat hasil foto, dan saya pun sadar itu adalah kesalahanku 100% karena tidak melakukan terapi dengan sabar secara rutin, hiks...


Dokter mengatakan karena kondisi sudah seperti ini, sembuhpun... paru-paru tidak bisa pulih secara total. Dan apabila suatu waktu mengalami sesak yang berlebihan, karena efek kempesnya paru-paru kiri bawah, maka mau tidak mau, saya harus menjalani operasi. Itulah yang bisa saya tangkap dari info yang dokter sampaikan.


Advice dari dokter, meminta saya untuk melakukan terapi dari awal lagi (secara rutin), dan melihat perkembangan ke depannya mengenai paru-paru yang kempes itu. 10 hari dari kemarin (Kamis, 14 januari 2010) saya diminta untuk kontrol lagi.


Keluar dari ruang praktek dokter (sambil menunggu antrian di Apotik), di kursi tunggu... kurasakan dadaku berkecamuk tidak karuan... tak terasa air mataku meleleh... Ya Tuhan... andai saja... 6 bulan yang lalu... saya rutin terapi tanpa putus... andai saja saya minum obat rutin... andai saja.... saya menuruti apa kata dokter... andai saja... andai saja... terus berkecamuk dipikiran saya. Mas Heri merangkulku, dada semakin berkecamuk tidak karuan. Blank rasanya...



Tuhan, saya punya 2 angel yang masih kecil, mbak Aya (7,5th) dan dik Lila yang usianya hampir 2,5th. Saya harus ada untuk mereka. Tuhan, berikanlah kesembuhan untuk saya secara total. Berikanlah keajaiban yang luar biasa untuk saya. Sentuhlah hidupku dengan sentuhan kasih-Mu.


Saya harus sembuh... itulah yang saya mau... Tuhan, Bless Me forever n Ever.


1 komentar:

Christanty Putri Arty mengatakan...

saaabaaaar yaaa,jeung...Tuhan pasti punya ReNCaNa IndAh yg laeen...pokoke harus manut wejangan dokter ;)